Polimerberikut yang tergolong polimer alam adalah . A. polietena B. poliester C. poliisoprena D. butadiene stirena · Menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan bilangan oksidasi untuk menyelesaikan (gugus fungsi), tatanama, sifat, identifikasi dan kegunaan senyawa-senyawa haloalkana yang digunakan dalam kehidupan sehari Keterangan b.o = bilangan oksidasi Catatan: CO adalah ligan karbonil, Cp ligan siklopentadienil dan NO adalah ligan nitrosil. Ketiga ligan tersebut merupakan ligan netral. Bilangan Koordinasi Pada senyawa kompleks banyaknya atom yang terikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi. Bilangan koordinasi tidak sama dengan bilangan oksidasi Padagambar di atas, terlihat rangkaian sel volta dengan dua kompartemen. Masing-masing kompartemen merupakan setengah sel. Pada kompartemen kiri, dalam larutan ZnSO 4 terjadi setengah reaksi oksidasi Zn menjadi ion Zn 2+, sedangkan pada kompartemen kanan, dalam larutan CuSO 4 terjadi setengah reaksi reduksi ion Cu 2+ menjadi Cu. Logam Zn dan Cu Adapunaturan-aturan untuk menetapkan bilangan oksidasi adalah sebagai berikut. 1. Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol) Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya. Tentukan bilangan oksidasi atom unsur yang dicetak tebal pada senyawa atau ion di bawah ini. a. K 2 Cr 2 O. b. H 2 S O 4. c. Ca Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. KromVIoksida Oksida kromium dimana atom Cr nya memiliki bilangan oksidasi tertinggi adalah kromVIoksida. Senyawa ini adalah kristal padat yang bisa dibuat dengan cara menambahkan asam sulfat pekat pada larutan klium dikromat pekat dingin. Sisntesis ini diawali dengan terbentuknya asam krmomat yang kemudian akan terurai menjadi oksida krom dan air. Reaksi yang terjadi K2Cr2O7aq + H2So4aq + H2Ol ==> K2SO4aq + 2 H2CrO4aq H2CrO4aq ==> CrO3s + H2Ol KromVIoksida adalah oksida yang bersifatasam, sama seperti kebanyakan oksida logam dan logamnya memiliki bilangan oksidasi tertinggi. KromVIoksida sangat larut didalam air, membentuk asam kromat, yang sebenarnya adalah campuran dari beberapa spesi. Karena senyawa ini memiliki kekuatan oksidasi yang besar, dilaboratorium sering dimanfaatkan untuk membersih peralatan larobatorium yang terbuat dari kaca. Tetapi senyawa ini bersifat karsinogen dan sangat asam dan dapat menimbulkan reaksi redoks dengan kotaminan pada alat-alat kaca di laboratorium membuatnya berbahaya dan tidak digunakn lagi. Oksida ini juga merupakan zat pengoksidasi yang kuat. Sebagai contoh, etanol dapat dioksidasi oleh kromVIoksida menjadi campuran etanal, CH2CHO dan asam etanoat, CH3CO2H. sedangkan kromVIoksida akan tereduksi menjadi kromIIIoksida. Kromil klorida Kromil klorida adalah cairan berminyak dengan rumus molekul CrO2Cl2. Senyawa ini penting digunakan untuk mengidentifikasi ion klorida atau ion halida lain. Ketika asam sulfat pekat ditambahkan pada campuran padatan kalium dikromat dan ion klorida, seperti natrium klorida, senyawa yang berwarna merah tua terbentuk 6H2SO4l + K2Cr2O7s + 4 NaCls ==> 2 CrO2Cl2l + 2 KHSO4s + 4 NaHSO4s + 3 H2Ol Ketika diapanaskan dan dalam suasana basa, senyawa berwarna merah tua dan bersifat beracun akan terbentuk. Gas beracun ini bisa dikumpulkan dan dikondensasi sehingga berubah warna menjadi merah gelap, yaitu senyawa kovalen kromil klorida. Jika cairan tersebut ditambahkan pada larutan basa, maka senyawanya akan terhidrolisis segera membentuk ion dromat yang berwarna kuning. CrO2Cl2l + 4OH-aq ==> CrO4-aq 2 Cl-aq + 2 H2Ol Karena bromida dan iodida tidak membentuk senyawa kromil yang analog dengan klorida, reaksi ini bisa dijadikan tes spesisfik untuk ion klorida. Molekul cromil klorida memiliki bentuk molekul tetrahedarl dengan atom Cr berada di tengah – tengah. Ada dua ikatan rangkap yang terjadi antara Cr = O sedangkan ikatan Cr – Cl adalah tunggal. KromIIIoksida CromIIIoksida adalah sebyawa yangberwarna hijau dan berbentuk bubuk. Senyawa ini juga merupakan oksida amfoter karena logamnya memiliki bilangan oksidasi terendah. Sama seperti timbal9IIkrimat, kromium 9IIIoksida juga digunakan sebagai pigmen warna hijau. Pigmen warna hijau dari mineral kromIIIoksida ini lebih baik dibandingkan dengan perwarna organik karena warna hijaunya tidak kabut tetapi bisa bereaksi dengan asam, basa atau teroksidasi atau tereaduksi oleh suatu zat. Untuk membuat pigment warna murni dari kromIIIoksida, natrium dikromat direduksi oleh belerang pada temperatur tinggi. Reaksi yang terjadi Na2Cr2O7s + Sl ==> Cr2O3s + Na2SO4s Natrium sulfat yang terbentuk bisa dicuci untuk menghasilkan kromiumIIIoksida yang murni. KromIIIklorida KromIIIklorida, CrCl3 merupakan senyawa anhidrat yang berwujud padat dan berwarna violet. Senyawa ini dapat dibuat dengan cara melewatkan gas klorin pada logam mromium panas. 2 Crs + 3 Cl2g 2 CrCl3s Ketika mengkristal dari larutan berairnya, senyawa heksahidrat berwarna hijau gelap terbentuk. Jika larutan dari hidrat kromiumIIIklorida direaksikan dengan perak nitrat, hanya 1/3 dari kloridanya yang mengendap sebagai perak klorida sementara yang lain berada dalam ion klorida Cl- bebas.

bilangan oksidasi kromium yang sama pada pasangan senyawa berikut adalah